ketahanan nasional indonesia merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung membahayakan

- Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama. Kemajemukan Indonesia ini sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu. Akan tetapi meskipun majemuk, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang ramah dan toleran termasuk pada hal beragama. Kerukunan umat beragama merupakan sebuah istilah yang identik dengan istilah toleransi. Istilah toleransi menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri dalam bingkai persaudaraan. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi pluralisme yang terjadi di Indonesia menunjukkan perilaku keagamaan sebagian masyarakat Indonesia yang intoleran. Gejala intoleran tersebut juga dapat terjadi di negara demokratis lain. Secara sosiologis, hal ini merupakan akibat dari adanya globalisasi dan akses mobilitas yang semakin dinamis sehingga berbagai macam kebudayaan berkumpul serta berinteraksi di suatu wilayah. Menurut artikel berjudul “Merawat Kerukunan Beragama” oleh Abdillah 2015, kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional. Dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa kerukunan umat beragama ditentukan oleh dua faktor, yakni sikap dan perilaku umat beragama serta kebijakan negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Hambatan dan Kendala dalam Kerukunan Umat Beragama Walaupun Indonesia dikenal sebagai negara yang rakyatnya suka bertoleransi, termasuk dalam hal beragama, namun tetap saja ada hal-hal yang menghambat dalam kerukunan antar-umat beragama, 3 di antaranya adalah sebagai berikut1. Rendahnya sikap toleransi Tidak semua orang memiliki sikap toleransi. Rendahnya sikap toleransi muncul akibat dari pola perjumpaan tidak lansung antar-agama, khususnya yang menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Hal ini terjadi karena di antara kalangan umat beragama enggan untuk saling mendiskusikan masalah keimanan mereka. Dialog antar umat beragama ini tidak terjadi karena mereka cenderung untuk menjaga jarak satu sama lain. Sikap ini juga menimbulkan kecurigaan di antara beberapa pihak yang berbeda agama sehingga hal ini dapat menimbulkan konflik 2. Kepentingan politik Di suatu negara, alasan politik seringkali digunakan untuk menunggangi agama dan memanfaatkannya. Kondisi perpolitikan tersebut mengakibatkan kekacauan yang mempengaruhi hubungan antar-agama. Hal ini dapat menyebabkan runtuhnya kerukunan antar umat beragama yang sudah dibangun dengan susah payah sejak zaman dahulu. 3. Sikap Fanatisme Dalam berbagai agama, pemahaman agama secara eksklusif dapat terjadi dan berkembang. Hal ini dapat membentuk pemahaman radikal pada mereka yang menganut. Pandangan tersebut berupa merasa bahwa ajaran yang mereka anut adalah yang paling benar. Oleh karena itu, mereka berpikir bahwa orang yang tidak mengikuti ajaran atau pemahaman mereka dianggap sesat. Hal ini menimbulkan sikap fanatisme yang juga Mengenal Konsep Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Apa Pengertian Toleransi Menurut Para Ahli dan Contohnya? Macam Toleransi, Pengertian, Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-Hari - Pendidikan Kontributor Risa Fajar KusumaPenulis Risa Fajar KusumaEditor Dhita Koesno

Halyang penting bagaimana kita menjaga atau mengamankan, memanfaatkan, dan mengembangkan kualitas kondisi Trigatra, untuk meningkatkan kondisi Pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi Sosial Budaya, dan Hankam) karena ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dewasa ini cenderung ditujukan pada aspek pancagatra ini. Gatra Ideologi
Ketahanannasional mempunyai fungsi sebagai: Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
MAKALAHKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Makna Agama Islam Serta Karakteristiknya 1. Makna agama islam Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, patuh dan taat. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan kehidupan
1Akreditasi LIPI Nomor : 268/AU1/P2MBI/05/2010 Volume X, Nomor 1, Januari - Maret 2011 KERUKUNAN DAN PLURALITAS DALAM TANTANGAN Pandangan Islam tenta Author: Liana Cahyadi. 132 downloads 495 Views 903KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. TANTANGAN DAKWAH DALAM PERSPEKTIF KERUKUNAN ANTAR UMAT Hiduprukun dalam perbedaan sudah menjadi tatanan kehidupan masyarakat indonesia sejak dulu. hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa perjuangan memperebutkan kemerdekaan dari penjajah. perbedaan bukan merupakan hambatan dalam menjalin persatuan dan kesatuan bangsa. berikut ini upaya untuk menyikapi perbedaan tersebut adalah: hambatandan tantangan terhadap keamanan negara guna menghadapinya. kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi benar pada buku tulismu! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daerah otonomi! 2. Uraikanlah prinsip-prinsip otonomi daerah! 3 PAG0.
  • 12boccbsj1.pages.dev/387
  • 12boccbsj1.pages.dev/172
  • 12boccbsj1.pages.dev/183
  • 12boccbsj1.pages.dev/106
  • 12boccbsj1.pages.dev/297
  • 12boccbsj1.pages.dev/36
  • 12boccbsj1.pages.dev/299
  • 12boccbsj1.pages.dev/33
  • 12boccbsj1.pages.dev/188
  • apa tantangan dan hambatan pembinaan kerukunan dalam masyarakat indonesia