Kemasanadalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Dalam membuat kemasan harus memperhatikan desain kemasan produk serta bahan yang digunakan untuk mengemas produk. Jika kemasan produk yang Anda gunakan kurang menarik
Ilustrasi pengemasan produk kerajinan sebagai bagian dari pemasaran. Foto PixabayTak dapat dipungkiri, bahwa pengemasan merupakan salah satu hal terpenting dalam memasarkan produk kerajinan. Bahkan, hingga kini kemasan produk kerajinan sangat bervariasi bentuk dan macamnya. Lantas, apa saja manfaat pengemasan produk kerajinan?Kemasan dapat diartikan sebagai pembungkus atau wadah yang berguna untuk mencegah atau mengurangi adanya kerusakan pada bahan yang dikemas atau dibungkusnya. Lebih dari itu, kemasan merupakan salah satu bagian dari promosi. Sebab, kemasan yang unik mampu menarik konsumen untuk mencoba dan membeli produk kerajinan produk kerajinan ini tentunya tidak hanya sebagai penghias produk saja, tetapi juga memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Mengutip dalam buku Kupas Tuntas Soal PPPK Guru dan Prakarya dan Kewirausahaan SMA milik Taufik Hidayat 2021 55, simak uraiannya berikut produk kerajinan bermanfaat untuk melindungi produk hingga sebagai sarana promosi. Foto PixabayTujuan Pengemasan Produk KerajinanKemasan dibuat untuk memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan produk kerajinan. Sebab, dengan adanya pengemasan, produk dapat terlindungi perjalannya dari produsen ke dibuat sebagai upaya mendukung program pemasaran. Melalui pengemasan yang unik, menarik, dan informatif, identifikasi produk menjadi lebih efektif sekaligus mampu mencegah terjadinya pertukaran dengan produk kerajinan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba produsen atau pengrajin. Oleh sebab itu, pengrajin harus mampu membuat kemasan seestetik Pengemasan Produk KerajinanProduk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca atau hal-hal tak terduga lainnya. Kemasan merupakan satu-satunya cara pengrajin membedakan produknya dengan kerajinan lainnya. Kemasan yang menarik dapat memikat perhatian konsumen, sehingga mereka tertarik untuk membelinya. Kemasan dapat menambah nilai jual produk kerajinan. Ilustrasi kemasan produk kerajinan yang terbuat dari kertas. Foto PixabayJenis Bahan Kemasan Produk KerajinanDihimpun dari buku Prakarya dan Kewirausahaan Teoritik dan Praktik karangan Muh, Fahrurrozi dkk 2018 51, terdapat tiga jenis bahan yang kerap digunakan dalam kemasan produk kerajinan, yaituKayu merupakan bahan pengemas tertua dan kerap digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat, seperti barang antik yang terbuat dari emas, keramik, maupun kain. Sayangnya, penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan banyak menimbulkan masalah, karena semakin langkanya hutan penghasil kertas merupakan kemasan paling fleksibel sebelum muncul kemasan berbahan plastik dan alumunium foil. Kemasan ini banyak digunakan karena harganya murah, tersedia dalam jumlah yang banyak, dan tentunya bisa digunakan untuk mengemas semua jenis produk kelemahan kemasan kertas sebagai pembungkus adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara di lingkungan yang paling banyak ditemui adalah kemasan berbahan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinyl film. Namun, dalam produk kerajinan, kemasan plastik jenis akrilik paling banyak banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras. Tak khayal, kemasan satu ini banyak digunakan untuk membungkus produk kerajinan karena memiliki sifat kaku, transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, sekaligus titik leburnya rendah.
Kayudan bambu adalah dua material utama yang paling banyak digunakan sebagai bahan utama kerajinan. Contohnya adalah perabot, hiasan lampu, patung, dll. mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
- Aktivitas pembuatan benda-benda bagi kebutuhan hidup temasuk dalam kegiatan membuat kerajinan. Benda tersebut bisa dibutuhkan oleh manusia dalam mempermudah dan mempercepat produktivitas kerja. Nah, tekstik sendiri adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang dan ditenun atau dirajut menjadi kain sebagai bahan pembuatan busana. Sementara kerajinan tekstik adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil dan dikerjakan secara manual. Kerajinan tekstil ini dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan menggunakan alat bantu sederhana dengan jumlah terbatas, Adjarian. Yuk, sekarang kita cari tahu fungsi kerajinan tekstil berikut ini! Fungsi Kerajinan Tekstil Berikut ini adalah beberapa fungsi kerajinan tekstil dalam masyarakat 1. Ekspresi Kreativitas Kerajinan tekstil merupakan wadah bagi para seniman dan pengrajin untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Dalam membuat kerajinan tekstil, mereka dapat menggunakan berbagai teknik seperti tenun, anyaman, bordir, dan quilting. Baca Juga Budaya Tradisional dan Sumber Inspirasi Kerajinan Dengan keterampilan mereka, sehingga dapat menciptakan karya seni yang unik dan indah.
Makanansetengah jadi adalah makanan yang diolah dan diproses dengan melalui tahapan pengawetan baik secara kimiawi mikrobiologi atau fisika, dan selanjutnya dimanfaatkan untuk bahan baku pangan. Kelebihan dari makanan setengah jadi adalah memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada bahan segar, karena telah memiliki kelebihan yaitu tahan
Ilustrasi gambar fungsi kemasan. Sumber foto kemasan secara umum adalah untuk mewadahi suatu produk. Kemasan dibuat agar produk yang dibeli dapat dibawa ke mana-mana dengan mudah. Kemasan yang baik adalah kemasan yang dapat melindungi suatu produk dari segala bentuk umum yang biasa dijadikan kemasan adalah daun kayu, bambu, gerabah, kemasan plastik, kertas, kaleng, gelas dan kaca. Saat ini fungsi kemasan tidak hanya untuk membungkus makanan. Melainkan, juga digunakan sebagai media promosi penjualan suatu produk Kemasan ProdukIlustrasi gambar fungsi kemasan. Sumber foto adalah sebuah definisi berupa tindakan membungkus. Mengutip dari buku yang berjudul Manajemen Pengemasan karya Dr. Thomas S. Kaihatu, 2014 2 kata kemasan lebih mengacu pada bentuk obyek secara fisik. Kemasan merupakan istilah kata benda suatu adalah 6 fungsi kemasan produk secara umum yang dapat diketahui1. Untuk menjaga proses distribusiFungsi kemasan digunakan untuk melindungi produk selama proses pendistribusian barang hingga sampai ke tangan konsumen. Dengan memiliki kemasan yang baik, produk akan tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya selama proses distribusi menuju pihak Sebagai identitas suatu merek atau brandKemasan adalah sesuatu yang pertama kali dilihat ketika ingin membeli barang. Oleh karena itu kemasan hendaknya dibuat sedemikian menarik untuk bisa dijadikan sebagai identitas brand. Kemasan harus dibentuk dengan unik dan mudah di Untuk mengawetkan produk dari faktor lingkunganTidak semua produk dapat tahan lama di suatu kondisi lingkungan. Seperti saat udara terlalu panas atau terlalu dingin. Pembuatan kemasan sangat diperlukan untuk melindungi produk dari berbagai kondisi tersebut. Contohnya produk yang terbuat dari bahan kulit, dan mudah terkena jamur pada musim Sebagai media promosi penjualanFungsi kemasan produk selanjutnya adalah digunakan sebagai media promosi penjualan. Sebaik apapun kualitas produk tidak akan bernilai apapun jika tidak ada orang yang mengenalnya. Oleh karena itu kemasan harus dibuat secara unik. Disinilah fungsi kemasan produk berperan sebagai media promosi Memberikan informasiSelain beberapa fungsi yang sudah disebutkan, kemasan juga berfungsi untuk memberikan informasi. Informasi yang diberikan dalam kemasan dapat berupa berat bersih, kandungan gizi, cara menggunakan dan batas waktu Memberikan penawaran nilai yang berbedaFungsi kemasan dapat dikatakan sama seperti fungsi pakaian. Hal ini dikarenakan fungsi kemasan menggambarkan suatu nilai produk yang berbeda dengan produk lain, seperti pakaian yang menggambarkan karakter seseorang. Kemasan juga dapat menawarkan kelebihan sebagai perbandingan dengan produk penjelasan mengenai fungsi kemasan produk secara umum yang dapat diketahui. Selamat berkreasi dalam menciptakan kemasan produk! MAE
Fungsikemasan bahan makan juga mengalami kemajuan yang semula hanya berperan untuk menampung dan pembawa produk selanjutnya mengalami berbagai penyempurnaan seperti mengawetkan, menakar, memberikan kemudahan bagi konsumen, sumber hukum, dan yang paling mutakir dan semakin menonjol adalah dimanfaatkannya kemasan sebagai sarana
Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, men-arik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya ciri pembeda produk. Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perha-tian konsumen menambah daya tarik produk. Kemasan dapat menambah nilai jual produk. Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. 1. Kemasan Kertas. Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas. Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. 3. Kemasan Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen, polivinil klorida, dan akrilik. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan plastik. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Produk kerajinan perlu perawatan yang baik dan benar. Berikut dijelaskan alternatif perawatan produk kerajinan tanah liat dan serat alami. 1. Perawatan Kerajinan Tanah Liat Perkembangan produk kerajinan dari tanah liat sekarang banyak berupa kerajinan keramik. Berikut salah satu cara perawatan kerajinan keramik. a. Cuci keramik dengan air sabun yang hangat, kemudian lap keramik sampai kering. b. Jangan pernah menumpuk peralatan keramik karena akan merusak warna dan motif, pastikan ada ruang dalam penataan antara keramik yang satu dan keramik yang lainnya. Hal ini untuk menghindari adanya gesekan pada keramik yang akan mengakibatkan retak atau cacat. c. Selain melalui perawatan di atas, dapat juga digunakan belimbing wuluh. Belimbing wuluh memiliki kadar asam yang tinggi sehingga mampu menghilangkan noda pada paralatan apa pun yang terbuatdari keramik. Pilih belimbing wuluh yang matang, jangan terlalu tua supaya khasiatnya maksimal. Jika menggunakan belimbing wuluh yang tua, kadar asamnya sudah berkurang. Untuk melakukannya, bahan yang diperlukan adalah belimbing wuluh sayur, sikat plastik atau sikat gigi, lap kering atau basah, sabun colek, dan sarung tangan plastik. Kupas bagian dalam belimbing wuluh. Setelah itu, gosokkan ke permukaan keramik secara merata, lalu diamkan selama 10 menit supaya kadar asamnya bekerja. Bersihkan keramik dengan menggunakan sikat plastik dan gosokan satu arah baik horizontal ataupun vertikal sampai semua noda terangkat. Lap keramik dengan kain basah atau kering, lap secara perlahan dan sedikit ditekan sehingga keramik akan bersih kembali. Hindari penggunaan air sewaktu menggosok belimbing wuluh di permukaan keramik karena air akan mengurangi kadar asamnya. Pada perawatan keramik, kadar asam yang tinggi sangat diperlukan untuk mengembalikan kilau dan bersihnya keramik. 2. Perawatan Kerajinan Serat Alami Produk kerajinan dengan bahan dari serat alami seperti serat jerami, enceng gondok, pandan, mendong, dan sebagainya, memerlukan perawatan yang baik dan tepat karena produk kerajinan dari serat alami mudah rusak. Berikut beberapa cara untuk merawat benda kerajinan yang terbuat dari serat alami. Jika noda tidak berlebihan, jangan dicuci. Bahan-bahan serat alami ketika di musim lembab atau hujan biasanya timbul lapisan-lapisan seperti debu berwama abu-abu keunguan. Lapisan debu ini adalah jamur yang dapat tumbuh ketika bahan serat alami mulai lembab/basah. Untuk membersihkan noda tersebut cukup dengan menjemurnya kemudian sikatlah dengan sikat yang kering. Semua bahan yang berasal dari serat alami biasanya cepat mudah rusak jika terlalu lama terkena air. Ketika barang-barang kamu kotor, usahakan jangan dicelup, terlebih lagi merendamnya. Kandungan air yang terlalu banyak pada bahan serat alami membuat bahan tersebut menjadi cepat rusak. Ketika membersihkan debu/kotoran pada benda kerajinan dari serat alami, gunakan sikat yang lembut, dan sikatlah hanya pada bagian yang kotor saja. Deterjen untuk mencuci pakaian mengandung bahan yang terlalu keras. Jika digunakan untuk bahan dari serat alami, deterjen dapat membuat bahan menjadi rusak. Gunakan sabun mandi atau sampo, tetapi jangan terlalu banyak. Gunakan sabun hanya pada bagian yang kotor saja. Panas matahari yang menyengat dapat membuat bahan menjadi berubah seperti berubah bentuk, ukuran, atau warna. Ketika mencuci barang-barang berbahan serat alami, jangan menjemurnya dalam keadaan matahari yang terlalu terik. Seperti layaknya baju, kerajinan berbahan serat alami bisa cepat pudar jika terkena matahari langsung terlalu lama. Ada juga beberapa bahan yang dapat berubah bentuk maupun ukuran jika terlalu lama dijemur. Ketika tidak dipakai atau digunakan, simpanlah barang-barang tersebut di lemari atau tempat lain yang tidak lembab. Atau, masukkan/simpanlah barang-barang tersebut ke dalam plastik dan bungkus dengan rapat. Ruang yang sedikit udara akan menghambat tumbuhnya jamur secara cepat sekaligus menjaga debu dan kotoran. Jangan lupa memberikan pengawet bahan ke dalam plastik sebelum menyimpannya. Silica gell diberikan sesuai dengan jenis bahan serta tingkat pertumbuhan jamur yang ditimbulkan. Jika bahan tersebut sangat mudah timbul jamur, masukkan silica gell 3-4 kantong kecil. Postingan populer dari blog ini Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok PENGERTIAN LEVEL Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. 1. Level Tinggi Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok. 2. Level Sedang Medium Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan Sumber Daya Pendukung Proses Produksi Usaha Kerajinan Hias dari Limbah Merancang Proses Produksi Usaha Kerajinan Hias Limbah Sumber Daya Pendukung Proses Produksi Usaha Kerajinan Hias dari Limbah Usaha kerajinan hias dari limbah tidak hanya meliputi perajinan dan bahan baku. Terdapat beberapa sumber daya yang terlibat untuk mewujudkan keberhasilan usaha. Sebelum kamu mempelajari tentang sumber daya pendukung produksi kerajinan, coba perhatikan teks berikut ini dengan saksama. Peluang Usaha Kerajinan Tangan Bunga Dari Botol Plastik Bekas Botol merupakan limbah yang sering ditemui di sekitar kita. Botol yang berbahan plastik sulit untuk diuraikan. Pembuatan kerajinan dari limbah botol menjadi cara menjaga lingkungan dan pengolahan kembali limbah botol menjadi kerajinan yang bernilai. Alat dan bahan yang diperlukan untuk dapat membuat kerajinan bunga seperti pada gambar yaitu antara lain botol, styrofoam, gunting, kawat, dan spidol permanent. Pembuatan kerajinan bunga dari limbah botol tersebut cukup mudah. Perlu dibuat pola terlebih dahulu sebelum botol mulai digunting. Spidol perman Teknik Membentuk, Teknik Cetak, Teknik Menganyam, Teknik Menenun, Teknik Membordir, Teknik Mengukir, Pengelolaan Sumber Daya Usaha, Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir. Teknik Membentuk Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut 1 Teknik Coil Lilit Pilin Cara pembentukan dengan tangan langsung sepertcoil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik. 2 Teknik Putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris bulat, silindris dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh par
Kelemahankemasan kertas untuk mengemas kerajinan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembapan udara lingkungan. b. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat. Kayu adalah
Kemasan tradisional antara lain berupa Daun-daunan seperti daun pisang, daun jagung, daun kelapa/enau aren, daun jambu air dan daun jati. Ada juga kemasan dari anyaman bambu dan rotan dalam bentuk silindris maupun kotak seperti besek, keranjang buah dan kalo salah semangat belajargood luck jawabanDaun pisang Daun kelapaDaun jagungDaun jatiKasih kecerdasan yah please Maaf juga klu ssalha
Pendiginanadalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2 sampai +10 0 C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 sampai -24 0 C. Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -40 0 C. Pendinginan
Kemasan tradisional mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu. istilah yang satu ini bahkan sudah menjadi pembahasan yang sangat umum di kalangan pengusaha. Sebagai aspek yang sangat penting dalam menunjang pemasaran produk, kemasan yang baik sebenarnya tercipta dari proses yang sangat panjang. Sebelum berbagai pilihan kemasan sangat umum di pasaran seperti belakangan ini, kemasan tradisional telah melalui cukup banyak perubahan. Kita semua pasti sudah tidak asing dengan kemasan plastik. Bahan plastik saat ini sudah sangat umum digunakan sebagai bahan utama kemasan di berbagai produk. Namun, sebelum kemunculan plastik, tahukah kamu jika penggunaan bahan alami seperti pelepah isang, daun pisang, hingga kulit hewan cukup sering menjadi alat pengemasan pada masa itu. Kehadiran plastik menjadi sebuah alternatif yang saat itu hanya mengandalkan alat pengemasan dari bahan alami yang mudah rusak. Seperti yang kita tahu, beberapa kemasan dari bahan alami mudah rusak dan tidak mampu melindungi produk atau barang yang dikemas dalam waktu yang lama. Untuk menjawab kebutuhan umat manusia yang semakin meningkat, bahan plastik bisa menjadi salah satu jawaban yang bisa digunakan. Plastik kemudian diolah menjadi sebuah kemasan yang dibentuk dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan. Di masa kini, plastik bahkan bisa dikatakan sebagai alat pengemasan yang sangat sempurna. Sebelum berbicara lebih jauh mengenai plastik sebagai kemasan, melalui artikel ini FlexyPack akan menjelaskan terkait definisi kemasan, jenis kemasan tradisional, dan kemasan masa kini. Simak penjelasannya di bawah ini. Definisi kemasan Kemasan tradisional merupakan cikal bakal dari kemasan yang selama ini kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemasan bisa dikatakan sebagai sebuah bagian terluar yang digunakan untuk membungkus sebuah produk dengan tujuan utama sebagai pelindung produk. Namun, semakin berkembangnya zaman, tujuan kemasan tidak lagi terbatas pada alat pelindung produk melainkan juga sebagai alat yang sangat tepat untuk menarik pelanggan. Dalam sebuah kemasan tradisional, ada beberapa unsur yang tidak dieksplor dengan baik. Misalnya unsur promosi, branding, dan efektivitas penjualan. Kemasan masa kini juga didefinisikan sebagai desain pada sebuah bahan yang memiliki elemen garis, gambar, pola, dan huruf untuk memberikan informasi ke konsumen. Baca juga Standing Pouch Aluminium Murah dan Bikin Produk Tambah Laris Kemasan tradisional saat itu hanya terbatas fungsinya sebagai alat yang digunakan untuk menjaga produk padahal di luar itu kamu bisa memanfaatkan kemasan sebagai alat untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Jenis kemasan tradisional Perjalanan panjang kemasan merupakan hal yang menarik untuk kita simak. Biasanya kemasan tradisional akan mencirikan suatu daerah tertentu. Bahkan, untuk negara besar seperti Indonesia, kemasan akan sangat menunjukkan ciri khas dan identitas serta keunikan dari sebuah daerah. Kemasan terus berevolusi, berikut ini beberapa jenis kemasan tradisional yang digunakan. 1. Daun pisang Sudah tidak diragukan lagi jika pisang menjadi buah yang sangat bermanfaat. Mulai dari pelepah, buah, kulit, hingga daun semuanya bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Untuk sebuah kemasan, biasanya daun pisang menjadi salah satu yang akan digunakan. Daun pisang menjadi salah satu bahan kemasan tradisional yang sudah dikenal oleh banyak orang selama ini. Di beberapa daerah bahkan membungkus dengan daun pisang bisa memiliki istilah penyebutan yang berbeda-beda. Karena memiliki sifat yang fleksibel, daun pisang bisa diubah menjadi beragam bentuk. Biasanya daun pisang akan digunakan untuk mengemas makanan. Namun, karena daun pisang mudah busuk dan tidak tahan lama, produk yang dikemas juga tidak bisa dikirim ke banyak daerah karena akan mengalami kerusakan. 2. Anyaman bambu Selanjutnya adalah anyaman bambu. Kemasan tradisional yang satu ini bahkan menjadi sesuatu yang masih jamak digunakan oleh beberapa produk sampai saat ini. Bentuknya yang unik karena dari proses anyaman membuat kemasan tradisional yang satu ini cukup menarik perhatian. Pada umumnya kemasan tradisional dari anyaman bambu akan digunakan untuk mengemas produk oleh-oleh di berbagai daerah. Misalnya saja seperti dodol, tahu sumedang, atau kue basah. Memiliki tekstur yang juga lentur, anyaman bambu juga bisa dibentuk menjadi berbagai ukuran. Hal ini bisa membuat bambu cocok untuk hampir semua produk. Namun, anyaman bamboo tidak tahan dengan air sehingga pemakaiannya perlu diperhatikan. 3. Kayu Kayu merupakan jenis kemasan yang biasa digunakan untuk mewadahi produk sayur dan buah di pasar tradisional maupun mini market. Sifatnya yang kuat membuat kayu cocok untuk digunakan sebagai kemasan untuk produk yang dijual dalam ukuran besar. Para pemasok buah dan sayur segar yang akan dijual kembali kepada para pedagang, restoran, atau toko retail biasanya akan menggunakan kardus berukuran besar untuk memasok semua produknya. Namun, hal tersebut masih cukup umum dilakukan sampai sekarang. Kayu yang ada biasanya akan berukuran sangat besar. Penggunaan kayu mungkin bisa saja mengefektifkan proses distribusi namun dari sisi shelf life produk dan nilai branding hingga promosi, penggunaannya tidak dapat diandalkan. Selain umum digunakan pada produsen buah dan sayur segar, kayu juga biasanya akan digunakan sebagai kemasan untuk beberapa produk unik. Hal ini misalnya seperti sebuah produsen hadiah unik. 4. Daun waru Selain daun pisang, daun waru juga menjadi jenis kemasan tradisional lain yang cukup banyak digunakan. Tidak terlalu berbeda dari daun pisang, daun waru juga mudah dibentuk menjadi beragam bentuk yang unik. Beberapa jenis daun lain seperti daun pandan, daun papaya juga termasuk dua daun yang banyak digunakan untuk mengemas produk. Namun, penggunaan kemasan daun tidak bisa bertahan lama dan pemakaiannya untuk ukuran produk yang kecil. Kemasan masa kini Perkembangan zaman juga membawa evolusi ke kemasan masa kini. Kemasan tradisional tetap hadir dalam bentuk yang unik, kemasan masa kini hadir sebagai pelengkap dan penyempurna kemasan tradisional yang selama ini terbatas pada fungsi. Baca juga Fungsi Packaging Bagi Para Pengusaha Makanan Saat ini kemasan hadir dalam beragam bentuk, bahan, ukuran, dan cara produksi. Salah satu yang paling efisien adalah kemasan digital full printing yang dicetak di atas plastik film. Kemasan ini menjadi alternative bagi pengusaha di berbagai skala untuk memaksimalkan peran kemasan sebagai alat untuk branding, sumber informasi, promosi, sekaligus pengaman produk. Desain full color yang sudah dicetak di atas permukaan depan dan belakang kemasan membuat produk terlihat lebih eye cactching. Pemasaran pun bisa semakin efektif dan menunjang income yang menjajikan untuk bisnis kamu. Dengan begitu peran kemasan di dunia saat ini jadi kian meluas. Kemasan masa kini bahkan bisa menjawab tantangan semua produk. Kamu ingin menjaga produk makanan beku yang kamu jual tetap dalam kondisi bagus? Kemasan nylon menjadi solusinya. Ingin produk kopi kamu tetap memiliki kesegaran dan cita rasa sempurna? Maka kemasan sachet aluminium adalah jawaban. Dan beberapa produk lain yang juga bisa mendapatkan solusi dari kemasan digital printing full color. Menggunakan kemasan masa kini juga akan memudahkan kamu untuk melakukan ekspansi ke luar kota karena kemasan bisa menjaga produk dari bahaya. Untuk membuat kemasan pun sangat mudah, hal yang penting yang harus kamu ingat adalah kamu haruslah mengenali produkmu terlebih dahulu. Hal ini penting karena dari sini kamu akan mendapatkan jawaban yang tepat untuk solusi produkmu. Post Views 9,766
Pengemasanmerupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Berikut ini syarat-syarat pengemasan yang baik:
Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut. a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. b. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk lainnya. c. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya ciri pembeda produk. Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen menambah daya tarik produk. Kemasan dapat menambah nilai jual produk. Jenis bahan kemasan produk kerajinan, sebagai berikut. a. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium voil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas. Kemasan dari bahan kertas Kemasan kertas untuk produk kerajinan b. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak, kayu merupakan bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahanbahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. Kemasan dari Kayu c. Kemasan Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon dan vinil film. Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen, polivinil klorida dan akrilik. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari baha plastik. Kemasan plastik Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya. Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam, dapat diberi silica antijamur yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yang dijual, namun karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya kerajinan dari limbah kaca diberi kemasan kotak kayu, kerajinan aksesoris dari batu diberi wadah kotak dari kardus, kerajinan perhiasan diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan sebagainya.
05ls8. 12boccbsj1.pages.dev/17112boccbsj1.pages.dev/29012boccbsj1.pages.dev/4612boccbsj1.pages.dev/34212boccbsj1.pages.dev/2512boccbsj1.pages.dev/15512boccbsj1.pages.dev/4212boccbsj1.pages.dev/13712boccbsj1.pages.dev/185
bahan kemasan tradisional yang digunakan untuk mengemas kerajinan adalah